Kisah seorang gadis 12 tahun bernama Chen Xiaohua, membuat jutaan netizen terenyuh. Gadis yang masih duduk dibangku sekolah ini melakukan sesuatu hal yang tidak disangka-sangka usai pulang sekolah hingga larut malam di bilik kotak telepon.
Kisah ini berawal dari bilik telepon umum di pinggir jalan Kota Jiaxin, Sichuan, Tiongkok, di mana Xiaohua menggunakan kursi di bilik itu sebagai meja, dan dia duduk di bangku kecil.
Bukan untuk tempat untuk tidur atau bermain namun ternyata Xiaohua memanfaatkan penerangan bilik telepon tersebut untuk mengerjakan PR.
Hal ini Ia lakukan hingga menjadi sebuah kebiasaan karena harus menunggu kedua orangtuanya selesai kerja sebagai penyapu jalanan pada larut malam.
Xiaohua bahkan sudah melakukan kebiasaan ini sejak masih duduk di bangku kelas I Sekolah Dasar.
"Saya ada pekerjaan tambahan pada pukul 22.00 malam, sementara istri saya harus bekerja di restoran pada pukul 20.00, setelah dia selesai menyapu jalanan," ungkap Chen Fukang ayah Xiaohua seperti yang dilansir dari mynewshub.
Setiap hari, Xiaohua dijemput oleh sang nenek untuk diantarkan ke bilik telepon tersebut.
"Dia akan dijemput ibu mertua saya pada pukul 15.50 dan akan diantar ke bilik telepon di Jalan Zhongshan Timur," kata Fukang.
Fukang menjelaskan bahwa mereka berasal dari Anyue dan tinggal di Jiaxin dengan menyewa sebuah rumah. karena jarak tempat bekerja cukup jauh dengan rumah, Fukang dan istrinya merasa khawatir jika harus meninggalkan Xiaohua sendirian di rumah.
"Kami bekerja hingga larut. Ada sungai di sebelah rumah kontrakan kami. Banyak anak jatuh ke dalam sungai itu," ucap Fukang.
Fukang berharap dengan anaknya melakukan hal ini, kelak masa depannya akan lebih baik. Karena menurut Ia satu-satunya jalan untuk mengubah nasib mereka adalah melalui pendidikan. Ia sangat menginginkan anaknya bisa terus mendapat pendidikan hingga perguruan tinggi.
"Saya berharap dia sampai ke perguruan tinggi. Setidaknya dia tetap bisa belajar dan dengan cara itu akan memberikan dia kelebihan saat bergaul dengan masyarakat," tutup Fukang.