Ilustrasi Burung Thunderbird |
Bahkan sebagian besar orang indian mengatakan bahwa burung raksasa inilah yang menciptakan petir dan kilat. Petir timbul karena kepakan sayap sang burung raksasa. Sedangkan kilat berasal dari matanya yang memancarkan cahaya.
Ada juga yang menyebut Thunderbirds sebagai Dewa Elang. Oleh beberapa suku, ia dianggap sebagai penyelamat. Ketika roh jahat menyerang bumi dengan apinya, maka Dewa Elang akan datang sebagai penyelamat. Tentu dengan ritual-ritual khusus.
Terlepas dari kisah yang mungkin sulit diterima akal sehat itu, beberapa cerita mengenai keberadaan makhluk raksasa ini beberapa kali muncul. Pada 25 Juli 1977 , Marlon Lowe mengisahkan pengalaman masa kecilnya. Ia bercerita, saat berusia 10 tahun, ia dicengkeram seekor burung raksasa yang sempat mengangkatnya sebelum akhirnya dijatuhkan.
Pada Oktober 2002 di desa-desa antara Togiak dan Manokotak, Alaska, datang banyak laporan mengenai seekor burung raksasa dengan panjang sayap mencapai 14 kaki. Kabar itu juga didukung dengan pengakuan seorang pilot. “Orang-orang di pesawat melihatnya. Dia sangat-sangat besar,” kata pilot John Bouker .
Pada 2009 silam, Patrick Huyghe, seorang peneliti dari The Anomalist, mengaku menerima sebuah foto yang sangat mengagetkan. Dalam foto itu, seekor burung raksasa tampak terbang di bawah awan anomali dan petir. Foto ini langsung coba dicek keasliannya. Dan menurut para ahli foto ini bukan rekayasa. Foto ini diyakini diambil di daerah Bethel Park, Pennsylvania, di Allegheny County.
Foto Diduga Thunderbird |
“Saya yakin keaslian foto ini dan boleh diuji. Jika Anda melihat di tengah sedikit ke kanan dan tepat di bawah awan anomali, Anda akan mendapatkan seekor burung raksasa dan Anda dapat mengenali bahwa itu adalah thunderbird,” kata Huyghe saat itu.
“Itu adalah awan yang benar-benar aneh. Super gelap tetapi semua jelas di sebelah kanan awan hingga kiri. Tapi awan itu benar-benar gelap dan saya belum pernah melihat awan seperti itu sebelumnya. Anda juga tentu belum pernah melihat burung sebesar itu juga,” tambahnya.
Lalu, benar-benar nyatakah Thunderbirds? Menariknya, Thunderbirds bukan satu-satunya mitos mengenai burung raksasa. Di Indonesia ada Garuda, di China ada Peng yang diyakini hasil evolusi sebuah ikan. Ada juga Griffin dan Phoenix yang hingga kini tak kalah melegenda.
Terlepas dari ada atau tidaknya Thunderbirds, penelitian menunjukkan bahwa burung berukuran raksasa memang pernah ada di planet bumi ini. Dugaan pertama mengacu pada ditemukannya fosil burung raksasa Teratorn. Nenek moyang elang modern ini dapat memiliki kepakan sayap sepanjang 8 meter.
Adanya burung raksasa juga didukung dengan keberadaan burung California Condor. Burung dengan ciri kepala dan leher tak berbulu ini juga dianggap sebagai burung raksasa. Kepakan sayapnya sepanjang 9 meter bahkan lebih. Sayangnya, burung ini juga terancam punah.
Berikut adalah foto lain yang di duga burung Thunderbird.
Dari kedua foto diatas, terlihat bentuk sayap dan paruhnya berbeda. Jadi bisa disimpulkan burung Thunderbird ini masih menjadi misteri sampai sekarang.
(via astabrata.com)