Inilah Pasangan Yang Menamakan Anaknya "Facebook".
Sepasang orangtua asal Mesir memberikan nama ‘Facebook’ kepada anaknya
demi memperingati revolusi yang berujung pada turunnya Hosni Mubarak
dari kursi kepresidenan setelah 30 tahun berkuasa.
Ya, seorang pria berusia 20-an tahun memberi nama Facebook untuk anak perempuannya sebagai bentuk penghargaannya kepada situs jejaring sosial tersebut. Demikian seperti dilansir harian Al-Ahram yang dikutip Tech Crunch, Minggu (20/2/2011).
Seperti diketahui, berbagai media sosial, termasuk Facebook, memegang peran penting dalam revolusi Mesir. Warga Mesir memanfaatkan media sosial untuk mengorganisir demonstrasi besar-besaran di Tahrir Square maupun tempat-tempat lainnya guna mendesak Hosni Mubarak mundur dari kursi kepresidenan.
Mubarak akhirnya benar-benar mengundurkan diri pada 11 Februari, 18 hari setelah demonstrasi dilaksanakan. Tak ayal, Jamal Ibrahim pun mengekspresikan kegembiraannya dengan menamakan sang anak, Facebook Jamal Ibrahim.
Pengunaan Facebook di Mesir meningkat selama satu bulan terakhir. Tercatat, 32 ribu grup dan 14 ribu halaman baru terbentuk dalam kurun dua pekan sejak revolusi bergulir (25 Januari).
Ya, seorang pria berusia 20-an tahun memberi nama Facebook untuk anak perempuannya sebagai bentuk penghargaannya kepada situs jejaring sosial tersebut. Demikian seperti dilansir harian Al-Ahram yang dikutip Tech Crunch, Minggu (20/2/2011).
Seperti diketahui, berbagai media sosial, termasuk Facebook, memegang peran penting dalam revolusi Mesir. Warga Mesir memanfaatkan media sosial untuk mengorganisir demonstrasi besar-besaran di Tahrir Square maupun tempat-tempat lainnya guna mendesak Hosni Mubarak mundur dari kursi kepresidenan.
Mubarak akhirnya benar-benar mengundurkan diri pada 11 Februari, 18 hari setelah demonstrasi dilaksanakan. Tak ayal, Jamal Ibrahim pun mengekspresikan kegembiraannya dengan menamakan sang anak, Facebook Jamal Ibrahim.
Pengunaan Facebook di Mesir meningkat selama satu bulan terakhir. Tercatat, 32 ribu grup dan 14 ribu halaman baru terbentuk dalam kurun dua pekan sejak revolusi bergulir (25 Januari).