Pengunduran diri Hosni Mubarak sebagai Presiden Mesir disambut sukacita
rakyat Mesir, baik yang ada di Kairo, kota-kota lain di Mesir hingga
beberapa negara di kawasan Timur Tengah. Rakyat menyambut lengsernya
Mubarak dengan turun kejalan dan menyalakan kembang api tanda turut
bergembira.
Klakson mobil terdengar seantero Kairo untuk merayakan kemenangan ini. Termasuk ribuan demonstran yang selama ini bertahan di Kairo. Berikut foto-foto beragam ekspresi menyambut mundurnya Hosni Mubarak :
Klakson mobil terdengar seantero Kairo untuk merayakan kemenangan ini. Termasuk ribuan demonstran yang selama ini bertahan di Kairo. Berikut foto-foto beragam ekspresi menyambut mundurnya Hosni Mubarak :
Hosni
Mubarak akhirnya mundur setelah berkuasa 30 tahun di Mesir.
Pemerintahan sementara dipegang Dewan Militer selama masa transisi.
Dewan Militer ini dipimpin Menteri Pertahanan Mohammed Hussein Tantawi,
bersama Letnan Jenderal Sami Anan, Kepala Staf AD, dan Ahmed Shafiq,
Menteri Penerbangan
Selama 30 tahun, stabilitas keamanan selalu menjadi fokus Mubarak di era kepresidenannya. Ia memberlakukan Undang-undang Darurat yang melarang pertemuan lebih dari 5 orang. Dan itu sukses dijalankan selama 30 tahun di negara berpenduduk terbesar di Timur Tengah itu.
Tapi pada Januari 2011, diinspirasi oleh revolusi di Tunisia, Mesir dilanda protes dan demonstrasi besar-besaran. Demonstran yang berpusat di Lapangan Tahrir mulai muak dengan menurunnya kemakmuran, korupsi, pengangguran serta
autokritik pemerintah.
Dalam siaran di televisi, 1 Februari lalu, Mubarak mengumumkan takkan mencalonkan diri lagi pada pemilu September. Tapi, demonstran sudah tak sabar menunggu mundurnya pemimpin terlama di Arab itu. Dan akhirnya, Mubarak menyerah pada Jumat malam waktu setempat, 11 Februari 2011.
Selama 30 tahun, stabilitas keamanan selalu menjadi fokus Mubarak di era kepresidenannya. Ia memberlakukan Undang-undang Darurat yang melarang pertemuan lebih dari 5 orang. Dan itu sukses dijalankan selama 30 tahun di negara berpenduduk terbesar di Timur Tengah itu.
Tapi pada Januari 2011, diinspirasi oleh revolusi di Tunisia, Mesir dilanda protes dan demonstrasi besar-besaran. Demonstran yang berpusat di Lapangan Tahrir mulai muak dengan menurunnya kemakmuran, korupsi, pengangguran serta
autokritik pemerintah.
Dalam siaran di televisi, 1 Februari lalu, Mubarak mengumumkan takkan mencalonkan diri lagi pada pemilu September. Tapi, demonstran sudah tak sabar menunggu mundurnya pemimpin terlama di Arab itu. Dan akhirnya, Mubarak menyerah pada Jumat malam waktu setempat, 11 Februari 2011.