Inilah Sang Penemu Kotak Hitam di Pesawat

watch_later
MEDIA masa Australia pada tahun 1934 memberitakan kecelakaan jatuhnya sebuah pesawat penumpang de Haviland DH-86 dalam sebuah penerbangan rutinnya di sebelah timur negara itu. Pesawat yang jatuh dan tenggelam di Selat Bass itu menelan 12 korban jiwa. Ini berarti seluruh penumpang dan awaknya tewas.


Akibat peristiwa itu seorang anak berusia sembilan tahun yang bersekolah di sebuah Boarding School di Sydney kehilangan ayah untuk selamanya. Bocah itu bernama David Ronald Warren. Ayahnya Warren menjadi salah satu korban kecelakaan fatal pesawat itu. Hadiah terakhir sang ayah buat Warren Junior, anak kesayangannya sebelum terbang dengan pesawat naas itu adalah sebuah radio kristal. Benda inilah yang selanjutnya merangsang ketertarikan Warren muda dalam bidang elektronika.

Siapakah David Ronald Warren? Dialah yang di kemudian hari dikenal sebagai orang yang menggagas dan menciptakan Flight Recorder, alat yang digunakan merekam suara dan data penerbangan yang sangat berguna untuk inversitasi kecelakaan pesawat.

Digagas karena Frustrasi

Pada tahun 1948 dengan gelar sarjana yang disandangnya, David Ronald Warren diangkat menjadi ilmuwan peneliti di Laboratorium Penelitian Aeronautika milik pemerintah Australia di Melbourne. Salah satu tugasnya adalah meneliti penyebab suatu kecelakaan penerbangan.

Ketika terjadi peristiwa tragis jatuhnya pesawat de Haviland Comet (DH-106), pionir pesawat penumpang jet milik BOAC pada pertengahan tahun 1950-an, David ikut terlibat dalam investigasi kecelakaan yang menghebohkan itu dan diberitakan luas di mana-mana.

Rasa frustrasi saat melakukan invesrigas kecelakaan pesawat jet ini membuatnya menerawang jauh. Dia membayangkan tragedi yang merenggut nyawa ayahnya. Dia berpikir alangkah lebih mudah bila saja ada saksi hidup atau sebuah benda yang bisa bercerita. Solusinya adalah flight recorder.

Ide brilian itu digagas oleh David pada tahun 1954. Protoripe flight recorder yang dirancang mampu merekam pembicaraan di kokpit selama empat jam, juga bisa merekam beberapa data penerbangan, dan dinyatakan siap diuji coba pada 1957.

Sayangnya di Australia waktu itu tidak ada badan atau swasta yang bersedia mendanai pengembangannya, hingga kemudian datanglah seorang staf dari CAA (Civil Aviation Administration) otoritas penerbangan Inggris yang merasa tertarik, lalu mengundang David untuk melanjutkan gagasannya itu.

Pernah ketika dalam suatu penerbangan, pesawat yang ditumpangi David mengalami kedaruratan, salah satu mesinnya mendadak mati. Kebetulan sekali dia membawa prototipe perekamnya itu. Untuk mewaspadai terjadinya eskalasi kondisi yang kian memburuk, dia pun segera mengaktifkan alatnya. Katanya kemudian: "just in case." ' Ya siapa tahu!

Perangkat Wajib

Setelah terjadinya kasus kecelakaan sebuah pesawat F-27 di Mackay, Queensland pada tahun 1960, yang bukti penyebabnya sulit terungkap mendorong otoritas penerbangan Australia men-geluarkan perintah kepada maskapai udara di negara kangguru itu untuk melengkapi armada pesawatnya dengan Cockpit Voice Recorder. Maka sejak tahun 1963 jadilah Australia negara pertama yang mewajibkan (mandatory) alat perekam ini terpasang di semua pesawat penumpang yang terdaftar di wilayah kedaulatannya.

Kontrak pertama pengadaan Cockpit Voice Recorder jatuh ke sebuah perusahaan di Amerika Serikat. Waktu itu media rekam yang digunakan berupa pita magnetik biasa seperti alat perekam pada umumnya.

Flight Recorder yang paling anyar kini sudah menggunakan teknologi digital canggih, yang dapat menyimpan lebih dari 1.000 parameter data. Dua buah flight recorder harus terpasang di setiap pesawat penumpang dengan regulasi tertentu, CVR (Cockpit Voice Recorder) dan FDR (Flight Data Recorder) yang masing-masing berfungsi untuk merekam percakapan di kokpit dan data penerbangan. Tetapi konsep dasar flight recorder tetap sama seperti yang sudah diawali oleh David Ronald Warren.

Meskipun flight recorder (CVR dan FDR) yang sudah terlanjur populer di masyarakat umum dengan sebutan black box, kenyataannya Si Kotak Hitam itu tidaklah berwarna hitam, melainkan benwarna oranye dan ditempeli strip fluorosensi, yang memang sengaja didesain agara terlihar kontras mencolok, sehingga bila terjadi kecelakaan akan mudah ditemukan di antara benda-benda lainnya.

Hidup Sederhana Hingga Akhir Hayatnya

Sosok David Ronald Warren adalah seorang intelektual berkepribadian menarik yang terinspirasi dari tragedi kecelakaan pesawat terbang yang merengut jiwa ayahnya. Hal inilah yang mendorong terciptanya flight recorder, si kotak hitam itu.

David yang pensiun dari Laboratorium Penelitian Aeronautika di Melbourne tahun 1983 tidak pernah mendapatkan keuntungan finansial dari hasil gagasannya. Dia sudah cukup bahagia menikmati hidup sederhana bersama istri, empat anak dan cucu-cucunya.

Dalam usk 85 tahun, pada 19 Juli 2010 yang lalu David meninggal dunia. Ketika dimakamkan, petia jenazah David Ronald Warren diberi warna oranye yang bertuliskan "FLIGHT RECORDER INVENTOR, DO NOT OPEN."

Pada tahun 2008 maskapai penerbangan Qantas mengabadikan namanya pada salah satu armada Super Jumbo A-380 terbarunya sebagai penghormatan dan peringatan untuk mengenang jasanya.





Tanggal Lahir : 20 Maret 1925, Groote Eylandt, Northern Territory, Australia
Wafat : 19 Juli 2010 (Usia 85) Melbourne, Victoria, Australia
Kebangsaan : Australia
Almamater : University of Sidney
http://yusufabsa.blogspot.com/2010/12/david-ronald-warren-sang-penggas-kotak.html#more



sentiment_satisfied Emoticon