Kendati sudah tak lagi menjadi Perdana Menteri (PM) Inggris, bukan berarti Tony Blair hidup melarat. Bisa jadi pundi-pundi kekayaannya bertambah banyak setelah berstatus sebagai pembicara di manca negara.
Dia diketahui meraup bayaran hampir 400.000 pound sterling (Rp 6,7 miliar) untuk dua kali pidato, masing-masing selama 30 menit. Artinya, dalam hitungan satu menit Blair bisa mendapat uang 6.000 pound sterling (Rp 101,6 juta) hanya dengan cuap-cuap.
Itu hanya terjadi saat Blair berbicara di Manila, Filipina, 23 Maret 2009, belum lagi di negara-negara lain. Tak heran bila Blair kini menjadi pembicara termahal di dunia.
Saat berbicara di konfrensi pertama di Manila, Blair mendapat 182.000 pound sterling (Rp 3,08 miliar) untuk pidato berjudul "Pemimpin sebagai Pembangun Bangsa di Era Globalisasi'. Jumlah yang setidaknya sama besarnya diterima Blair setelah memberi ceramah 'Pemimpin sebagai Negosiator Utama' pada hari yang sama.
"Untuk pidato pertama di Universitas Ateneo de Malina, Blair mendapat hampir 200.000 euro," kata Direktur perusahaan telekomunikasi PLDT yang mensponsori pidato Blair, Manny Pangilinan seperti dikutip harian Telegraph edisi Minggu, 5 April 2009.
Juru bicara Blair menyangkal bahwa Blair telah menerima bayaran dalam mata uang Euro. Namun juru bicara ini juga tidak menyebutkan mata uang dari upah ceramah yang diterima Blair.
Selama 36 jam di Filipina, Blair tinggal di kediaman duta besar Inggris. Blair juga sempat makan siang bersama Presiden Gloria Macapagal Arroyo di Istana Malacanang.
Bayaran yang diterima Blair ini jauh melampaui ongkos pidato untuk mantan presiden Amerika Serikat (AS), Bill Clinton dan George W Bush. Clinton mendapat US$ 100.000 setiap kali pidato hingga ia memutuskan berhenti menjadi pembicara saat istrinya, Hillary, diangkat menjadi menteri luar negeri AS.
Bush juga dikabarkan mendapat bayaran yang sama dengan Clinton untuk sekali berpidato.
"Untuk pidato pertama di Universitas Ateneo de Malina, Blair mendapat hampir 200.000 euro," kata Direktur perusahaan telekomunikasi PLDT yang mensponsori pidato Blair, Manny Pangilinan seperti dikutip harian Telegraph edisi Minggu, 5 April 2009.
Juru bicara Blair menyangkal bahwa Blair telah menerima bayaran dalam mata uang Euro. Namun juru bicara ini juga tidak menyebutkan mata uang dari upah ceramah yang diterima Blair.
Selama 36 jam di Filipina, Blair tinggal di kediaman duta besar Inggris. Blair juga sempat makan siang bersama Presiden Gloria Macapagal Arroyo di Istana Malacanang.
Bayaran yang diterima Blair ini jauh melampaui ongkos pidato untuk mantan presiden Amerika Serikat (AS), Bill Clinton dan George W Bush. Clinton mendapat US$ 100.000 setiap kali pidato hingga ia memutuskan berhenti menjadi pembicara saat istrinya, Hillary, diangkat menjadi menteri luar negeri AS.
Bush juga dikabarkan mendapat bayaran yang sama dengan Clinton untuk sekali berpidato.