Fatamorgana |
Proses Terjadinya Fatamorgana |
Pada wilayah dengan cuaca yang cukup ekstrem seperti pada pasang pasir yang bersuhu, panas atau padang es yang sangat dingin akan mudah kita jumpai fenomena alam ini. Fatamorgana terjadi karena pembiasan cahaya layaknya proses terjadinya pelangi, karena melalui kepadatan yang berbeda, sehingga bisa membuat sesuatu terlihat menjadi seolah-olah ada padahal hal tersebut tidak ada.
Misalnya pada gurun pasir seringkali terlihat fatamorgana seperti danau atau air, padahal Ini sebenarnya merupakan pantulan cahaya dari langit yang mengenai udara panas kemudian dipantulkan. Udara panas ini bekerja seperti fungsi cermin yang juga bisa terjadi pada tanah lapang ketika cuaca sangat panas.
Kemudian pada proses terjadinya fatamorgana dalam fisika, bisa dijelaskan sebagai berikut :
Kemudian pada proses terjadinya fatamorgana dalam fisika, bisa dijelaskan sebagai berikut :
- Diawali dengan adanya perbedaan kerapatan antara udara dingin dan udara panas.
- Udara dingin memiliki kerapatan yang lebih pekat dan lebih berat, sedangkan udara panas tersebut memiliki kerapatan yang lebih rendah.
- Pada peristiwa fatamorgana ini terjadi, keadaan lapisan udara yang panas yang berada dekat dengan tanah akan terperangkap oleh lapisan udara yang lebih dingin di atasnya.
- Sehingga cahaya mengalami pembiasan ke arah garis horizontal pada pandangan dan akhirnya berjalan ke atas karena pengaruh internal total.
- Kemudian pemantulan internal total (total internal reflection) ini merupakan proses pemantulan seberkas cahaya pada permukaan batas antara satu medium dengan medium yang lain, yang memiliki indeks bias yang lebih kecil.
- Dengan demikian, cahaya berjalan di dalam medium yang memiliki indeks bias yang tinggi seperti air, kaca, dan plastik ke medium yang memiliki indeks bias lebih rendah seperti udara.
- Yang berakibat menimbulkan gambar dengan sifat semu dan terbalik dan membentuk fatamorgana.
(via blogging.co.id)